UG

Saturday, January 4, 2014

BAB 4 PEMUDA DAN SOSIALISASI


 
BAB 4 PEMUDA DAN SOSIALISASI
PEMUDA DAN IDENTITAS
Pemuda adalah suatu generasi yang di pundaknya terbebani bermacam macam harapan, terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapet di mengerti karena pemuda di harapan sebagai generasi penerus, generasi yang harus mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secara terus menerus. Lebih menarik lagi pada generasi ini mempunyai permasalahan permasalahan yang sangat bervariasi dimana jika permasalahan ini tidak dapat diatasi secara propossional maka pemuda akan kehilangan fungsinya sebagai penerus pembangunan. Disamping menghadapi bebagai permasalahan, pemuda memiliki potensi potensi yang melekat pada dirinya dan sangat penting artinya sebagai sumber daya manusia. Oleh karena itu berbagai potensi positif yang di miliki generasi muda ini harus digarap.
Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
Pola Dasae Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 0323/U/1978 tanggal 28 Oktober 1978. Maksud dari pola pembinaan dan pengmbangan Generasi Muda adalah agar semua pihak yang turut serta dan berkepentingan dalam penganannya benar – benar menggunkan  sebagai pedoman sehingga pelaksanaannya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu serta dapat mencapai sasaran dan tujuam yang di maksud.
Motivasi dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda bertumpu pada srategi pencapaian tujuan nasional, seperti telah terkandung di dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV. Tanpa di ikuti sertanya generasi muda, pembangunan ini sulit berhasil bukan saja karena pemuda merupakan lapisan masyarakat yang cukup besar, tetapi yang lebih penting tanpa kegairahan dan kreatifitas pemuda maka pembangunan bangsa dalam jangka panjang dapat kehilangan kesinambungan.
Apabila pemuda pada masa sekarang terpisah dari persoalan persoalan masyarakatnya maka sulit akan lahir pemimpin masa datang yang dapat memimpin bangsa nya sendiri.Dalam hal ini pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda menyangkut dua pengertian pokok, yaitu:
Generasi muda sebagai subjek pmebinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal bekal dan kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam keterlibatannya secara fungsional bersama potensi lainnya, guna menyelesaaikan masalah masalah yang di hadapi bangsa dalam rangka kehidupan berbangsa dan bernegara serta pembangunan nasional.
Generasi muda sebagai objek pembinaan dan pengembangan ialah karena yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan ke arah pertumbuhan potensi dan kemampuan-kemampuannya ke tingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional.
B. Masalah dan Potensi Generasi Muda
1. Permasalahan Generasi Muda.
·         Disara menurutnya jiwa idealisme, patriotisme dan nasionalisme di kalangan masyarakat termasuk generasi muda.
·         Kekurangpastian yang dialami oleh generasu muda terhadap masa depannya.
·         Belum seimbangnya antara generasai muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia.
·         Kurangnya lapangan kerja/kesempatan kerja.
·         Kurangnya gizi.
·         Masih banyaknya perkawinan di bawah umur.
·         Pergaulan bebas.
·         Meningkatkan kenakalan remaja.
·         Belum adanya peraturan perundangan yang menyangkut generasi muda.
2.Potensi-potensi Generasi Muda/Pemuda yang perlu dikembangkan


·         Idealisme dan daya kristis
·         Dinamika dan Kreatifitas
·         Keberanian mengambil resiko
·         Optimis dan Kegairahan semangat
·         Sikap kemandirian dan disiplin murni
·         Terdidik
·         Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan
·         Patriotisme dan nasionalisme
·         Sikap kesatria
·         Kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi


3.PERGURUAN DAN PENDIDIKAN

          A. MENGEMBANGKAN POTENSI GENERASI MUDA

Pada kenyataannya negara-negara sedang berkembang masih banyak mendapatkan kesulitan untuk penyelenggaraan pengembangan tenaga usia mudia melalui pendidikan. Sehubungan dengan itu negara-negara sedang berkembang merasakan selalu kekurangan tenaga kerja dengan keterampilan khusus..

Gagasan dan pola kerja yang hampir erupa telah di kembangkan pula di negara negara asia, misalnya jepang, korea, singapure, taiwan. Jerih payah dan ketentuan para inovator pada sektor teknologi industri itu membawa negara negara itu tampil dengan lebih menyakinkan sebagai negara negara yang berkembang mantap perekonomiannya.

          B.PENDIDIKAN DAN PERGURUAN TINGGI

Namun demikian tidak dapat di singkat bahwa kualitas sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat menentukan dalam proses pembangunan. Hal ini karena manusia bukan semata-mata menjadi objek pembangunan, tetapi sekaligus juga merupakan subjek pembangunan.
Disinilah terletak arti pending dari pendidikan sebagai upaya untuk terciptanya kualitas sumber daya manusia. Sebagai prasarat utama dalam pembangunan. Suatu bangsa akan berhasil dalam pembangunan nya secara ‘self propelling’ dan tumbuh menjadi bangsa yang maju apabila telah berhasil memenuhi minimum jumlah dan mutu dalam pendidikan penduduknya.

Tetapi masalah pendidikan bukan saja masalah pendidikan formal, tetapi pendidikan membentuk manusia manusia membangun. Dan untuk itu diperlukan kebijaksaan terarah dan terpadu di dalam menangani masalah pendidikan ini. Rendahnya produktifitas rata rata penduduk, banyaknya jumlah pencari kerja.

Sebab hal itu semua akan berarti belum terlepasnya indonesia dari belenggu keterbelakangan dan kemiskianan sebagaimana di harapkan pendidikan yang dapat mengembangkan semangat “inner will peningkatan kemampuan diri dan bangsa” yang terpencar dalam pembangunan pendidikan mental. Intelektual dan profesional bagi seluruh penduduk dan pemuda indonesia.Untuk itu maka diperlukan adanya perubahan perubahan secara mendasar dalam mendalam yang menyangkut presepsi, konsepsi serta norma-norma kependidikan dalam kaitannya dengan cita cita bermasyarakat pancasila.
Dalam arti inilah, maka pembicaraan tentang generasi muda/pemuda khususnya yang berkesempatan mengayam pendidikan tinggi menjadi penting dengan berbagai akasan.

 
PENDAPAT PRIBADI:


Setiap Negara membutuhkan peran masyarakat serta pemuda untuk kemajuan bersama. Pemuda adalah tulang punggung masyarakat. Generasi tua memiliki keterbatasan untuk memajukan bangsa. Generasi muda harus mengambil peranan yang menentukan dalam hal ini. Dengan semangat menyala-nyala dan tekad yang sekeras baja serta visi dan kemauan untuk menerima perubahan yang dinamis, pemuda menjadi motor bagi pembangunan masyarakat.

Sejarah pun telah membuktikan, bahwa perubahan hamper selalu dimotori oleh kalangan muda. Sumpah pemuda, Proklamasi, Pemberantasan PKI, lahirnya orde baru, bahkan peristiwa turunnya dictator Soeharto dari singgasana kepresidenan seluruhnya dimotori oleh kaum muda. Kaum muda pula yang selalu memberikan umpan balik yang kritis terhadap ponggahnya kekuasaan.

Menurut pendapat pribadi saya, Indonesia masih kekurangan akan pemuda yang siap untuk memimpin bangsa dikarenakannya kurangnya jiwa nasionalisme, patriotisme dan idealisme, dan masih diragukannya masa depan para pemuda. Untuk memperbaikinya perlu di tanamkannya jiwa-jiwa kepancasilaan di setiap diri pemuda. Di setiap sila pada pancasila mengandung arti yang cukup jelas dan bila setiap pemuda dapai menjiwai dan menanamkan nilai pancasila dalam kehidupan sehari-harinya maka barulah dapat terciptanya pemuda yang siap untuk memimpin masa dwpan bangsa.

Lalu pendidikan pun juga sangat penting untuk menciptakan pemuda yang siap untuk memimpin bangsa. Di indonesia, atau contoh yang lebih dekatnya pun di daerah sekitar kita masih banyak pemuda yang belum mendapatkan pendidikan yang layak, padahal semua masyarakat mempunyai hak yang dan berpotensi untuk menjadi pemuda yang siap untuk memimpin bangsa.

Sangat disayangkan dan miris bila melihat banyak anak dijalanan yang mengamen atau melakukan pekerjaan yang seharusnya tidak pantas ereka lakukan. Walaupun pemerintah sudah melakukan upaya-upaya dan berbagai lembaga sudah melakukan banyak bantuan tapi belum juga dapat mengatasi masalah ini. Dan karena masalah ini dapat mempengaruhi kurangnya pemuda yang siap untuk memimpin bangsa.

Selain pendidikan, sosialisasi pun juga penting dalam berkehidupan bermasyarakat. Seseorang individu sangat diwajibkan untuk bersosialisasi, karena sosialisasi membuat individu tersebut dapat memiliki pengetahuan yang luas, contohnya tahu bertita uptodate atau berita terkini, mengetahui dan mempelajari banyak sesuatu yang baru, mudah bergaul, membuat pemuda dapat berfikir kritis, dewasa, dan berpendidikan.

No comments:

Post a Comment