BAB 4 PEMUDA DAN SOSIALISASI
PEMUDA DAN IDENTITAS
Pemuda adalah suatu generasi yang di pundaknya
terbebani bermacam macam harapan, terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapet
di mengerti karena pemuda di harapan sebagai generasi penerus, generasi yang
harus mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secara terus menerus. Lebih
menarik lagi pada generasi ini mempunyai permasalahan permasalahan yang sangat
bervariasi dimana jika permasalahan ini tidak dapat diatasi secara propossional
maka pemuda akan kehilangan fungsinya sebagai penerus pembangunan. Disamping menghadapi
bebagai permasalahan, pemuda memiliki potensi potensi yang melekat pada dirinya
dan sangat penting artinya sebagai sumber daya manusia. Oleh karena itu
berbagai potensi positif yang di miliki generasi muda ini harus digarap.
Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
Pola Dasae Pembinaan dan Pengembangan Generasi
Muda ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 0323/U/1978 tanggal 28 Oktober 1978. Maksud
dari pola pembinaan dan pengmbangan Generasi Muda adalah agar semua pihak yang
turut serta dan berkepentingan dalam penganannya benar – benar menggunkan sebagai pedoman sehingga pelaksanaannya dapat
terarah, menyeluruh dan terpadu serta dapat mencapai sasaran dan tujuam yang di
maksud.
Motivasi dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi
Muda bertumpu pada srategi pencapaian tujuan nasional, seperti telah terkandung
di dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV. Tanpa di ikuti sertanya generasi muda,
pembangunan ini sulit berhasil bukan saja karena pemuda merupakan lapisan masyarakat
yang cukup besar, tetapi yang lebih penting tanpa kegairahan dan kreatifitas
pemuda maka pembangunan bangsa dalam jangka panjang dapat kehilangan
kesinambungan.
Apabila pemuda pada masa sekarang terpisah dari
persoalan persoalan masyarakatnya maka sulit akan lahir pemimpin masa datang
yang dapat memimpin bangsa nya sendiri.Dalam hal ini pembinaan dan Pengembangan
Generasi Muda menyangkut dua pengertian pokok, yaitu:
Generasi muda sebagai subjek pmebinaan dan
pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal bekal dan kemampuan serta
landasan untuk dapat mandiri dalam keterlibatannya secara fungsional bersama
potensi lainnya, guna menyelesaaikan masalah masalah yang di hadapi bangsa
dalam rangka kehidupan berbangsa dan bernegara serta pembangunan nasional.
Generasi muda sebagai objek pembinaan dan
pengembangan ialah karena yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan ke
arah pertumbuhan potensi dan kemampuan-kemampuannya ke tingkat yang optimal dan
belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional.
B. Masalah dan Potensi Generasi Muda
1. Permasalahan Generasi Muda.
·
Disara
menurutnya jiwa idealisme, patriotisme dan nasionalisme di kalangan masyarakat termasuk
generasi muda.
·
Kekurangpastian
yang dialami oleh generasu muda terhadap masa depannya.
·
Belum
seimbangnya antara generasai muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia.
·
Kurangnya
lapangan kerja/kesempatan kerja.
·
Kurangnya
gizi.
·
Masih
banyaknya perkawinan di bawah umur.
·
Pergaulan
bebas.
·
Meningkatkan
kenakalan remaja.
·
Belum
adanya peraturan perundangan yang menyangkut generasi muda.
2.Potensi-potensi Generasi Muda/Pemuda yang perlu
dikembangkan
·
Idealisme
dan daya kristis
·
Dinamika
dan Kreatifitas
·
Keberanian
mengambil resiko
·
Optimis
dan Kegairahan semangat
·
Sikap
kemandirian dan disiplin murni
·
Terdidik
·
Keanekaragaman
dalam persatuan dan kesatuan
·
Patriotisme
dan nasionalisme
·
Sikap
kesatria
·
Kemampuan
penguasaan ilmu dan teknologi
3.PERGURUAN DAN PENDIDIKAN
A.
MENGEMBANGKAN POTENSI GENERASI MUDA
Pada
kenyataannya negara-negara sedang berkembang masih banyak mendapatkan kesulitan
untuk penyelenggaraan pengembangan tenaga usia mudia melalui pendidikan.
Sehubungan dengan itu negara-negara sedang berkembang merasakan selalu
kekurangan tenaga kerja dengan keterampilan khusus..
Gagasan
dan pola kerja yang hampir erupa telah di kembangkan pula di negara negara
asia, misalnya jepang, korea, singapure, taiwan. Jerih payah dan ketentuan para
inovator pada sektor teknologi industri itu membawa negara negara itu tampil
dengan lebih menyakinkan sebagai negara negara yang berkembang mantap
perekonomiannya.
B.PENDIDIKAN
DAN PERGURUAN TINGGI
Namun
demikian tidak dapat di singkat bahwa kualitas sumber daya manusia merupakan
faktor yang sangat menentukan dalam proses pembangunan. Hal ini karena manusia
bukan semata-mata menjadi objek pembangunan, tetapi sekaligus juga merupakan
subjek pembangunan.
Disinilah
terletak arti pending dari pendidikan sebagai upaya untuk terciptanya kualitas
sumber daya manusia. Sebagai prasarat utama dalam pembangunan. Suatu bangsa
akan berhasil dalam pembangunan nya secara ‘self propelling’ dan tumbuh menjadi
bangsa yang maju apabila telah berhasil memenuhi minimum jumlah dan mutu dalam
pendidikan penduduknya.Tetapi masalah pendidikan bukan saja masalah pendidikan formal, tetapi pendidikan membentuk manusia manusia membangun. Dan untuk itu diperlukan kebijaksaan terarah dan terpadu di dalam menangani masalah pendidikan ini. Rendahnya produktifitas rata rata penduduk, banyaknya jumlah pencari kerja.
Sebab
hal itu semua akan berarti belum terlepasnya indonesia dari belenggu
keterbelakangan dan kemiskianan sebagaimana di harapkan pendidikan yang dapat
mengembangkan semangat “inner will peningkatan kemampuan diri dan bangsa” yang
terpencar dalam pembangunan pendidikan mental. Intelektual dan profesional bagi
seluruh penduduk dan pemuda indonesia.Untuk
itu maka diperlukan adanya perubahan perubahan secara mendasar dalam mendalam
yang menyangkut presepsi, konsepsi serta norma-norma kependidikan dalam
kaitannya dengan cita cita bermasyarakat pancasila.
Dalam
arti inilah, maka pembicaraan tentang generasi muda/pemuda khususnya yang
berkesempatan mengayam pendidikan tinggi menjadi penting dengan berbagai
akasan.
Setiap Negara membutuhkan peran masyarakat serta
pemuda untuk kemajuan bersama. Pemuda adalah tulang punggung masyarakat.
Generasi tua memiliki keterbatasan untuk memajukan bangsa. Generasi muda harus
mengambil peranan yang menentukan dalam hal ini. Dengan semangat menyala-nyala
dan tekad yang sekeras baja serta visi dan kemauan untuk menerima perubahan
yang dinamis, pemuda menjadi motor bagi pembangunan masyarakat.
Sejarah pun telah membuktikan, bahwa perubahan hamper selalu dimotori oleh kalangan muda. Sumpah pemuda, Proklamasi, Pemberantasan PKI, lahirnya orde baru, bahkan peristiwa turunnya dictator Soeharto dari singgasana kepresidenan seluruhnya dimotori oleh kaum muda. Kaum muda pula yang selalu memberikan umpan balik yang kritis terhadap ponggahnya kekuasaan.
Sejarah pun telah membuktikan, bahwa perubahan hamper selalu dimotori oleh kalangan muda. Sumpah pemuda, Proklamasi, Pemberantasan PKI, lahirnya orde baru, bahkan peristiwa turunnya dictator Soeharto dari singgasana kepresidenan seluruhnya dimotori oleh kaum muda. Kaum muda pula yang selalu memberikan umpan balik yang kritis terhadap ponggahnya kekuasaan.
Menurut pendapat pribadi saya, Indonesia masih
kekurangan akan pemuda yang siap untuk memimpin bangsa dikarenakannya kurangnya
jiwa nasionalisme, patriotisme dan idealisme, dan masih diragukannya masa depan
para pemuda. Untuk memperbaikinya perlu di tanamkannya jiwa-jiwa kepancasilaan
di setiap diri pemuda. Di setiap sila pada pancasila mengandung arti yang cukup
jelas dan bila setiap pemuda dapai menjiwai dan menanamkan nilai pancasila
dalam kehidupan sehari-harinya maka barulah dapat terciptanya pemuda yang siap
untuk memimpin masa dwpan bangsa.
Lalu pendidikan pun juga sangat penting untuk
menciptakan pemuda yang siap untuk memimpin bangsa. Di indonesia, atau contoh
yang lebih dekatnya pun di daerah sekitar kita masih banyak pemuda yang belum
mendapatkan pendidikan yang layak, padahal semua masyarakat mempunyai hak yang dan
berpotensi untuk menjadi pemuda yang siap untuk memimpin bangsa.
Sangat disayangkan dan miris bila melihat banyak
anak dijalanan yang mengamen atau melakukan pekerjaan yang seharusnya tidak
pantas ereka lakukan. Walaupun pemerintah sudah melakukan upaya-upaya dan
berbagai lembaga sudah melakukan banyak bantuan tapi belum juga dapat mengatasi
masalah ini. Dan karena masalah ini dapat mempengaruhi kurangnya pemuda yang
siap untuk memimpin bangsa.
Selain pendidikan, sosialisasi pun juga penting
dalam berkehidupan bermasyarakat. Seseorang individu sangat diwajibkan untuk
bersosialisasi, karena sosialisasi membuat individu tersebut dapat memiliki
pengetahuan yang luas, contohnya tahu bertita uptodate atau berita terkini,
mengetahui dan mempelajari banyak sesuatu yang baru, mudah bergaul, membuat
pemuda dapat berfikir kritis, dewasa, dan berpendidikan.
No comments:
Post a Comment